MENJADI ORANG KERE PROFESIONAL

Pemikiran dari orang kere yang belum lihai.

=||=||=||=

Saya punya hubungan yang complicated dengan Tuhan. Saya nggak benci. Saya hanya hamba yang punya banyak pertanyaan, yang mana jika orang lain tahu mungkin saya alamat dicap “kafir”. Saya sering sangsi sendiri. Saya juga sering agak suudzon.

Dalam perjalan hidup saya sebagai hamba yang kurang taat. Entah bagaimana ceritanya,  saya sering bersyukur. Berak yang lancar, nafas yang lega, organ yang baik fungsinya. Masih bisa makan, dan saya masih dapat rejeki berupa naungan. Mungkin, saya beribadah dengan hati (?)

Walau nikmat harta masih sering dikufuri. Paling tidak selama pandemi, nikmat sehat ini bisa saya syukuri.

Alhamdulillah, saya punya otak yang masih bisa diajak kerjasama. Kadang saya mikir, saya kan belum pernah ngerasa “sugih”, ya. Saya belum pernah naik pesawat, belum punya mobil, dan belum pernah belanja tanpa cemas masalah harga. Saya punya banyak momen “belum” di kehidupan ini.

Dan yang membuat saya terheran-heran pada diri saya sendiri adalah…saya masih ngeluh. Saya kere sedari kecil, dan sampai sekarang saya masih tidak terbiasa. Aneh, kan?

Dari keheranan yang saya punya ini, saya berusaha untuk khusnudzon.

Mungkin Tuhan menganggap saya belum lulus ujian, jadi masih remedial mulu. Tunggu lulus dulu, baru persoalan hidupnya diganti.

Mungkin, jika saya sudah bisa terima ke-kere-an ini, sudah tidak lagi mengeluh. Mungkin saya bakal dibikin kaya?

(siapa tahu)

___END___DULU___YAK___

Diterbitkan oleh Eres Mug's

if , we live just for a minute ,fill it with unforgetable memories

Tinggalkan komentar